Strategi marketing B2B adalah proses menemukan cara terbaik untuk mengomunikasikan keunggulan produk kepada buyer B2B. Target market B2B berbeda dengan B2C. Buyer B2B adalah sesama pelaku bisnis sebagai konsumen. Sedangkan konsumen B2C adalah perseorangan.
Oleh karena itu, bisnis B2B memiliki strateginya sendiri untuk meningkatkan penjualan. Strategi marketing B2B adalah sebagai berikut.
Strategi Marketing B2B untuk Meningkatkan Penjualan

Menerapkan SEO
Memiliki website menjadi suatu kewajiban, karena Anda akan mendapatkan 67% leads lebih banyak hanya dari website. Ada tiga keuntungan yang Anda dapatkan dengan memakai website:
- Dapat menyampaikan visi misi, produk, dan layanan bisnis B2B Anda dengan lebih rinci dan profesional.
- Dapat memproduksi konten berupa artikel seputar bisnis Anda.
- Dapat menjual produk Anda secara hard selling dengan membuat sales pages.
Agar website Anda mudah ditemukan, terapkan dan maksimalkan SEO. SEO atau search engine optimization adalah proses optimasi sebuah website untuk meningkatkan peringkatnya di mesin pencari. Dilansir dari Semrush, ada empat kunci utama untuk kesuksesan SEO:
- Technical SEO: Mengoptimalkan aspek teknis dalam website Anda.
- On-Page SEO: Mengoptimasi meta deskripsi, foto, alt text, judul, tautan, internal link, dan sebagainya dalam konten yang Anda produksi.
- Off-Page SEO: Melakukan link building, backlink, dan sebagainya.
- Konten: Meriset kata kunci yang sesuai dengan niche dan goal konten Anda.
Baca juga: 7 Tips Desain Dapur Ala Kafe dan Coffee Shop
Memaksimalkan Media Sosial
Tahukah Anda, media sosial yang paling efektif untuk marketing B2B? Berdasarkan riset, LinkedIn dengan presentase 96% menempati posisi pertama untuk pemasaran B2B. Posisi kedua diikuti oleh Facebook dan Twitter dengan presentase yang sama, yaitu 82%.
Untuk di awal Anda dapat berfokus mengembangkan bisnis Anda di LinkedIn. Di LinkedIn, Anda akan terhubung dengan klien dari berbagai perusahaan. Dengan memaksimalkan profil LinkedIn, Anda dapat meningkatkan jumlah leads B2B.
Beriklan di media sosial atau platform lainnya dapat menjadi cara yang efektif untuk menjangkau buyer B2B. Ini bisa membantu Anda menarik klien potensial dan meningkatkan brand awareness.
Anda dapat mengatur dan mengukur segala hal ketika beriklan. Contohnya seperti mengatur budget harian, menargetkan audiens spesifik, dan mengukur kinerja iklan. Terdapat banyak platform yang bisa Anda coba seperti
- LinkedIn Ads,
- Facebook Ads, dan
- Twitter Ads.
Email Marketing B2B
Email marketing adalah strategi pemasaran dengan mengirimkan email kepada audiens untuk menerima informasi terkait bisnis Anda. Ada 77% perusahaan B2B menggunakan email sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka.
Untuk memperoleh daftar email audiens, Anda dapat menerapkan cara ini:
- Tawarkan pendaftaran newsletter melalui konten pada website atau media sosial Anda.
- Tawarkan konten gratis melalui e-book atau webinar.
- Tawarkan keuntungan tambahan seperti mendapat diskon atau penawaran khusus lainnya.
Baca juga: Harga Grosir: Pengertian, Contoh, Keuntungan, dan Perbedaannya dengan Eceran
Memprioritaskan Klien Lama
Selalu mengincar setiap prospek untuk menjadi klien Anda dapat menguras tenaga dan biaya. Coba untuk fokus mempertahankan klien lama yang setia menggunakan produk atau jasa Anda. Klien lama biasanya akan lebih mudah ditawarkan karena sudah memiliki kepercayaan pada bisnis Anda.
Hubungan yang dekat ini dapat Anda manfaatkan untuk menerapkan strategi up-selling. Up-selling adalah teknik penjualan ketika Anda menawarkan klien untuk membeli produk yang nilainya lebih tinggi dari produk sebelumnya. Dengan ini, klien yang puas dengan performa bisnis B2B Anda akan merekomendasikannya ke orang lain.
Penulis: Nabila Zain
Editor: Erlinda Sukmasari