Kegiatan ekspor erat kaitannya dengan kegiatan ekonomi. Bagi Anda yang memiliki bisnis yang merambah ke luar negeri pastinya familiar dengan kegiatan tersebut. Untuk Anda pelaku UMKM yang ingin mengetahui kegiatan ekspor, simak artikel ini hingga tuntas, ya!
Apa yang Dimaksud dengan Ekspor
Inaproduct – Umumnya, kita memang mengetahui bahwa kegiatan ekspor merupakan kegiatan pengiriman barang antar negara. Walaupun begitu, sebenarnya apa itu ekspor?
Secara definisi, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari suatu negara ke negara lain. Contohnya, pengeluaran atau pengiriman barang dari negara Indonesia ke negara Singapura.
Biasanya kegiatan ini dilakukan oleh badan hukum atau perseorangan. Kegiatan ini melibatkan Bea Cukai, sehingga pengiriman barang yang dilakukan pun dalam jumlah besar.
Tujuan dari Kegiatan Ekspor
Harga Produk Dapat Terkendali
Negara yang melakukan ekspor biasanya mengalami kelebihan kapasitas pada suatu produk. Agar harga produk tersebut dapat terkendali, maka dilakukan penjualan ke negara lain.
Hal ini disebabkan produk dalam negeri memiliki harga yang lebih murah saat diproduksi. Sehingga, produk tersebut dapat dijual dengan harga lebih tinggi di negara lain.
Membantu Pertumbuhan Industri dalam Negeri
Aktivitas ini dapat diartikan sebagai perdagangan pasar internasional. Biasanya, kegiatan tersebut akan merangsang permintaan dalam negeri untuk diniagakan. Dampaknya, akan ada banyak industri yang terbantu karena permintaan pasar di luar negeri.
Oleh karena itu, kegiatan perdagangan ini menjadikan negara lebih mampu bersaing dalam perdagangan internasional
Meningkatkan Devisa Negara
Devisa adalah nilai kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara dalam bentuk mata uang asing. Dengan adanya aktivitas perdagangan internasional ini, negara dapat membuka peluang usaha di luar negeri. Peluang tersebut akan menaikkan perluasan pasar domestik, investasi dan devisa suatu negara.
Baca juga: Mengenal 30 Istilah Ekspor Impor yang Wajib Diketahui Pebisnis
Barang Ekspor yang Paling Banyak Dicari di Indonesia
Barang yang paling banyak dicari atau diminati biasanya berasal dari komoditas migas dan nonmigas. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai ekspor Indonesia periode Januari–September 2022 meraih US$219,35 miliar. Komoditas nonmigas mencapati total US$207,19 miliar.
Nah, berikut ini adalah lima daftar komoditas Indonesia yang paling banyak dicari di luar negeri.
Minyak Kelapa Sawit
Indonesia termasuk dalam produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Oleh karena itu, tak heran jika minyak kelapa sawit merupakan barang yang paling dicari.
Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah minyak kelapa sawit yang diperjualbelikan di luar negeri. Jumlahnya bisa mencapai 2,55 juta ton. Minyak kelapa sawit pun mencapai keuntungan senilai US$2,4 miliar.
Batubara
Batubara merupakan bahan bakar yang paling laris di Indonesia. Menurut BPS, nilai batubara mencapai US$4,2 miliar. Angka ini tak mengherankan, lantaran batubara merupakan bahan baku utama pembakaran di sektor industri.
Besi dan Baja
Bahan baku yang sering digunakan dalam pembuatan peralatan rumah, bangunan dan kendaraan. Nilainya pun juga cukup tinggi, yaitu sebesar US$2,1 miliar.
Gula dan Kembang Gula
Barang selanjutnya adalah gula dan kembang gula. Bahan baku untuk pemanis makanan ini ternyata menghasilkan keuntungan US$18,6 juta.
Buah-buahan
Indonesia merupakan negara tropis. Oleh sebab itu, ada berbagai buah-buahan yang tumbuh di sini. Sangat lazim jika barang yang paling banyak dicari di Indonesia adalah buah-buahan. Buah-buahan dapat menembus total keuntungan hingga mencapai US$13,9 juta.
Baca juga: Eksportir Harus Tahu tentang Asuransi Ekspor!
Mengenal Prosedur Ekspor di Indonesia
Proses ekspor biasanya dimulai dari adanya penawaran pihak eksportir (penjual) yang disertai dengan persetujuan importir (pembeli) melalui sales contract process. Proses pembayaran pengiriman dapat dilakukan dengan metode Letter of Credit (L/C) atau non-L/C. Biasanya, proses pembayaran sering dilakukan menggunakan metode L/C. Ada 4 prosedur utama dalam ekspor jika menggunakan L/C.
Sales Contract Process
Dokumen surat persetujuan antara penjual dan pembeli. Isinya meliputi syarat pembayaran, harga, mutu, jumlah dan sebagainya.
L/C Opening Process
Jaminan dari bank penerbit kepada penjual dengan instruksi ke pembeli. Bertujuan agar pembeli melakukan pembayaran dengan jumlah yang ditentukan dengan jangka waktu tertentu.
Cargo Shipment Process
Tahapan ini merupakan proses dokumen pengapalan yang merupakan bukti bahwa penjual telah mengirimkan barang.
Shipping Document Negotiation Process
Terakhir, tahap ini merupakan proses penguangan dokumen pengapalan bagi penjual dan merupakan proses klaim barang yang telah dibayar pembeli.
Penulis: Shabana Azzahra
Editor: Erlinda Sukmasari