Bisnis Anda berskala UMKM dan ingin memulai ekspor? Maka, Anda perlu memahami perhitungan biaya ekspor dengan tepat. Hal tersebut mencegah Anda mengalami overbudgetin.

Komponen Biaya Ekspor

Inaproduct – Sebelum membahas terkait perhitungan biaya, kita perlu mengetahui komponen yang mempengaruhi biaya ekspor. Berikut ini adalah penjelasan komponen biaya ekspor.

HPP (Harga Pokok Produksi)

Komponen yang pertama adalah Harga Pokok Produksi atau HPP. HPP merupakan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dengan jangka waktu tertentu. HPP dihitung berdasarkan dua komponen yaitu, biaya produksi dan biaya operasional pabrik.

  • Biaya produksi: menghitung total biaya bahan baku produksi dan alat pendukung lainnya. Begitu juga dengan gaji karyawan yang digunakan untuk memproduksi barang.
  • Biaya Operasional: menghitung segala biaya yang digunakan di dalam pabrik yang memproduksi barang. Seperti listrik, oli, mesin, sampai biaya penyusutan peralatan.

Biaya Pengemasan

Produk yang akan diekspor akan menjalani perjalanan panjang. Oleh karena itu, produk perlu dikemas secara khusus agar terjaga keamanannya. Biaya pengemasan perlu dihitung dengan seksama. Biasanya biaya pengemasan meliputi

  • Pembelian kemasan, 
  • Upah pengemasan, 
  • Biaya printing, 
  • Dan sebagainya.

Biaya Bank

Metode pembayaran ekspor menggunakan jasa bank. Umumnya, metode yang digunakan transaksi ekspor adalah 

  • T/T (Telegraphic Transfer): kisaran antara USD 5–10 per transfer
  • L/C (Letter of Credit): kisaran antara USD 75–100 per proses pembayaran
  • CAD (Cash Against Documents): kisaran sama dengan L/C yaitu USD 75–100.

Biaya Transportasi

Biaya transportasi sering juga disebut trucking. Ini menghitung biaya dari gudang ke pelabuhan. Anda perlu memperhitungkan biaya transportasi juga. Tujuannya agar perhitungan biaya ekspor bisa tepat.

Biaya Pengurusan Dokumen Ekspor

Dokumen ekspor yang diperlukan di tiap negara biasanya berbeda tergantung kebijakan dan persyaratan berlaku. Jenis produk ekspor juga mempengaruhi biaya pengurusan dokumen.

Biaya THC

THC atau Terminal Handling Charge merupakan biaya penanganan barang di pelabuhan berdasarkan berat barang. Namun, biaya ini hanya menghitung barang yang menggunakan full container. Jika tidak, maka tidak perlu dihitung.

Biaya Bea Keluar

Bea Keluar bisa juga disebut sebagai pungutan negara yang dikenakan pada produk ekspor. Ada beberapa jenis produk ekspor yang dikenakan bea keluar. Seperti kulit, biji kakao, kelapa sawit, dan sebagainya.

Biaya Pengiriman

Biaya pengiriman meliputi jarak dan layanan yang digunakan. Berikut ini adalah cara pengiriman produk ekspor

  • Courier,
  • Air Cargo,
  • Sea Cargo Less Container Load, dan
  • Sea Cargo Full Container Load.

Biaya Lainnya

Ada biaya lainnya yang perlu Anda hitung. Seperti biaya asuransi, biaya operasional, biaya bunga, pajak, dan sebagainya. 

Baca juga: Cara UMKM Bisa Ekspor Beserta Ekosistem Pendukungnya

Cara Menghitung Biaya Ekspor

Agar memudahkan dalam memahami menghitung biaya ekspor, berikut ini adalah ilustrasinya.

Perusahaan ABCD mendapat pesanan ekspor bawang goreng dari Semarang dengan tujuan ke Taiwan. Jumlah produk yang akan diekspor sebanyak 500 karton. Setiap karton berisi 10 kg bawang goreng. Sehingga totalnya menjadi 5000 kg.

Perhitungan biaya ekspor

HPP = Rp30.000/kg

Harga Pengemasan = Rp2.100/kg

Biaya Bank = Rp500/kg

Rumus menghitung harga pokok penjualan = Harga pokok produk + pengemasan + biaya bank.

= 30.000 + 2.100 + 500 = Rp32.600/kg

Target keuntungan: Rp1000/kg

Harga penawaran produk ekspor = Rp33.600/kg = USD 2,4 (kurs Rp14.000).

Perhitungan di atas merupakan ilustrasi. Namun, semoga ilustrasi diatas dapat membantu Anda memahami mengenai perhitungan biaya ekspor.

Jenis Pembiayaan Ekspor

Pre-Shipment Financing

Pre-shipment financing merupakan pembayaran kepada eksportir untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. Kebutuhan ini meliputi pembelian bahan baku, sebelum pengiriman atau pengapalan barang dilakukan.

Post-Shipment Financing

Post-shipment financing merupakan pembiayaan kepada eksportir untuk memenuhi kebutuhan setelah pengapalan barang dilakukan. 

Baca juga: Cara Mengurus Dokumen PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)

Cara Pengajuan Pembiayaan Ekspor

Anda bisa mengajukan permohonan kredit kepada bank dalam bentuk fasilitas pembiayaan ekspor. Apabila fasilitas pembiayaan ekspor disetujui, Anda dapat melakukan penarikan pinjaman kredit yang diberikan.

Pengajuan penarikan kredit ini perlu disertai dokumen ekspor yang disyaratkan. Seperti dokumen Letter of Credit (L/C), Faktur, atau dokumen lainnya.

Institusi Pembiayaan Ekspor untuk UMKM

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

LPEI sering juga disebut Indonesian Eximbank. Yaitu lembaga yang dibentuk pemerintah RI. Lembaga ini dibentuk dalam rangka memberikan fasilitas kepada pelaku usaha yang melakukan kegiatan ekspor. Berikut ini adalah beberapa tipe fasilitas yang diberikan LPEI.

  • Bantuan dalam bentuk pembiayaan untuk kegiatan produksi yang terkait ekspor.
  • Menyediakan pembiayaan bagi transaksi atau proyek yang dikategorikan tidak dapat dibiayai oleh perbankan.
  • Membantu bank atau lembaga keuangaan dalam menyediakan pembiayaan bagi eksportir yang potensial.

Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI)

Lembaga ini didirikan pemerintah RI pada tahun 1985. ASEI hanya memiliki produk khusus yang menanggung risiko kegagalan pelunasan pembayaran ekspor. ASEI bermanfaat untuk pelaku UMKM yang ingin mengekspor dengan risiko tinggi. 

Penulis: Shabana Azzahra

Editor: Erlinda Sukmasari