Saat ini, kegiatan ekspor bukanlah kegiatan yang sulit untuk dilakukan. Dengan adanya ekosistem ekspor, Anda akan lebih mudah dalam mengekspor produk UMKM.
Apa itu Ekosistem Ekspor?
Inaproduct – Ekosistem ekspor adalah keadaan ketika suatu komunitas dari lingkungan tersebut saling berinteraksi. Nantinya, pihak-pihak yang terlibat di bidang ini saling bekerja sama.
Kerja sama itu menghasilkan banyak manfaat. Salah satunya adalah kemudahan bagi UMKM untuk melakukan kegiatan ekspor.
Selain itu, ekosistem ekspor ini juga membuka banyak peluang usaha baru. Sebab, banyak kegiatan transaksi yang terjadi. Berikut ekosistem ekspor pendukungnya.
Baca juga: Cara Mengurus Dokumen PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
Jasa Undername
Ini merupakan jasa peminjaman nama. Seperti diketahui, kegiatan ekspor hanya bisa dilakukan oleh perusahaan yang telah memiliki izin. Jasa ini bisa digunakan oleh UMKM yang masih belum memiliki izin untuk ekspor.
Trader
Berbeda dengan Undername, Trader bisa mencarikan pembeli potensial untuk produk Anda. Jadi, sebelum melakukan ekspor, akan dicari terlebih dahulu siapa pembelinya.
Perusahaan Eksportir Besar
Anda bisa bekerja sama dengan perusahaan eksportir besar. Jadi, produk Anda dikirimkan bersamaan dengan produk dari perusahaan ini. Biasanya, perusahaan tersebut membutuhkan produk untuk memenuhi permintaan pembeli.
Trading House
Trading house adalah sistem yang dibuat untuk menangani masalah bisnis berskala UMKM. Oleh sebab itu, trading house menjadi sarana pemasaran produk UMKM di pasar internasional.
Distributor Konvensional Besar
Distributor konvensional besar merupakan salah satu ekosistem langsung dalam melakukan ekspor. Artinya, UMKM sudah memiliki izin sendiri sehingga bisa langsung melakukan transaksi dengan importir.
Maksud dari jenis importir ini adalah biasanya melakukan impor dengan jumlah yang banyak. Selain itu, produk yang diimpor juga beragam dan bisa secara luas menyebarkan ke pasar dalam negeri mereka.
Distributor Kecil
Distributor kecil memiliki jaringan distributor yang lebih sedikit. Oleh sebab itu, mereka juga melakukan ekspor dengan jumlah kecil. Namun, mereka lebih tepat sasaran karena target marketnya yang jelas.
Industri Besar
Industri besar merupakan importir yang berfokus pada bahan baku untuk dikelola lagi nantinya. Mereka melakukan impor dalam jumlah besar karena menyesuaikan jumlah produksi.
Industri Khusus Kecil
Terakhir, ada industri khusus kecil. Mereka mengimpor bahan baku dengan spesifikasi tertentu dalam jumlah sedikit. Industri ini bisa membayar harga yang tinggi untuk bahan baku yang mereka impor.
Baca juga: Pengertian Distributor, Tugas, Contoh, dan Peluang Usahanya
Faktor Pendorong Ekspor
Sebagai pemilik bisnis, Anda harus mengetahui faktor pendorong ekspor. Hal ini penting karena menjadi penentu keberhasilan sebuah ekspor. Setidaknya, ada empat faktor pendorong ekspor, yaitu
- Kondisi politik, sosial, dan ekonomi,
- Selera pasar yang berbeda,
- Keadaan pasar luar negeri, dan
- Kemampuan eksportir untuk menangkap peluang pasar
Intinya adalah ekspor barang dipengaruhi oleh kebijakan dari suatu negara dan perilaku konsumen.
Syarat UMKM Tembus Ekspor
Apa saja syarat yang dibutuhkan UMKM agar bisa melakukan kegiatan ekspor? Salah satunya adalah memiliki dokumen lengkap untuk melakukan ekspor. Contohnya, dokumen legalitas usaha, seperti
- NPWP,
- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP),
- Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan
- Nomor Identitas Kepabeanan.
Selain itu, Anda juga harus memiliki dokumen ekspor, yaitu
- Pemberitahuan Ekspor Barang,
- Bill of Lading,
- Certificate of Origin,
- Letter of Credit,
- Packing List,
- Invoice, dan
- Surat pernyataan mutu.
Syarat lainnya adalah dengan memenuhi kriteria kurasi ekspor. Seperti diketahui kriteria ekspor adalah legalitas, kualitas, dan kemasan. Perhatikanlah tiga hal tersebut agar UMKM bisa tembus ekspor.
Penulis: Cahaya Muslim
Editor: Erlinda Sukmasari