MRO merupakan singkatan dari Maintanance, Repair, and Overhaul. Istilah tersebut mungkin masih asing bagi kebanyakan orang. Namun, bagi para pelaku usaha, khususnya yang memproduksi produk tertentu, hal ini tentu saja harus dipahami dengan baik.
Pengertian MRO
Inaproduct – Seperti diketahui, dalam berbisnis, melakukan perawatan serta perbaikan sangatlah penting. Tujuannya agar produk yang dihasilkan tetap berkualitas. Selain itu, bisa juga menghindari keterlambatan dalam proses produksi.
Sederhananya, MRO dapat diartikan sebagai sistem pemeliharaan yang dilakukan sebuah perusahaan. Sistem tersebut biasanya berupa alat atau benda yang dibutuhkan untuk perawatan, perbaikan, dan pemeriksaan.
Mengapa ini penting? Karena untuk mendukung serta memperlancar proses operasional atau produksi. Alat-alat yang tak dirawat lama kelamaan akan rusak dengan sendirinya Sementara itu, untuk melakukan perawatan serta perbaikan, tentunya dibutuhkan alat yang memadai. Itulah mengapa penting bagi perusahaan untuk melakukan pengadaan barang yang termasuk ke dalam MRO.
Pada umumnya, perusahaan sering membuat permintaan ini kepada para supplier. Di sinilah perusahaan harus jeli untuk menemukan supplier yang tepat.
Baca juga: Yuk, Cari Tahu Tren Self Studio di sini!
Alat yang Termasuk MRO
Alat Kelistrikan dan Alat Kontrol
Pemilik usaha harus memastikan alat kontrolnya selalu menggunakan alat kontrol yang sama. Sebab, kalau menggunakan yang berbeda, hal tersebut mengharuskan mengubah keseluruhan instalasi yang ada.
Alat Pembersihan
Perlengkapan operasional atau produksi haruslah dibersihkan secara berkala. Perlengkapan yang kotor bisa membuat hambatan yang tidak diinginkan.
Alat Ukur
Untuk mengukur alat-alat penunjang kegiatan operasional
Bahan Kimia, Perekat, dan Pengelasan
Bahan-bahan ini bisa digunakan untuk proses perbaikan atau repair.
Batu Potong Mesin dan Gerinda
Digunakan untuk kegiatan operasional yang berhubungan dengan konstruksi
Peralatan Laboratorium
Penting untuk setiap perusahaan memiliki peralatan laboratorium yang memadai. Hal tersebut bisa meningkatkan kualitas produksi.
Tahapan Pengadaan
Walaupun sangat dibutuhkan, MRO juga memiliki tahapan yang panjang dalam pengadaan barangnya. Hal ini disebabkan karena berbagai pertimbangan dari perusahaan, seperti
- Harus mencari supplier yang tepat,
- Harga yang sesuai anggaran,
- Kebutuhan MRO, dan
- Urgensi pengadaan.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, perusahaan bisa yakin apakah MRO yang akan diadakan memang benar-benar menunjang proses operasional atau tidak. Oleh sebab itu, berikut beberapa tahapan yang dilakukan perusahaan dalam proses pengadaannya.
Memastikan yang Dibutuhkan
Pertama kali, perusahaan tentunya harus memastikan apa saja yang dibutuhkan. Hal ini agar mereka hanya membeli sesuatu yang dapat dipastikan menunjang proses produksi.
Mencari Supplier yang Tepat
Setelah mengetahui apa saja yang dibutuhkan, perusahaan akan mencari pemasok yang tepat. Supplier mana yang sekiranya mampu memenuhi kebutuhan.
Baca juga: Mengenal Masking Tape, Jenis, dan Fungsinya
Proses Persetujuan
Terakhir, apabila memang semuanya sudah sesuai, tahapan proses persetujuan pun akan dilalui. Proses ini biasanya memakan waktu yang tidak sebentar. Sebab, pengecekan terakhir akan benar-benar dilakukan. Selain itu, ada juga yang memang kesulitan karena MRO yang dibutuhkan sangatlah jarang. Oleh sebab itu, perlu waktu untuk menyediakannya.
Pada umumnya, proses pengadaan barang dilakukan oleh divisi tertentu, seperti Purchasing Divisi tersebut nantinya akan mendapatkan permintaan pengadaan MRO dari divisi-divisi lain. Kemudian, divisi Purchasing yang akan meneruskannya kepada Supervisor atau Head Division untuk melakukan pembelian.
Penulis: Cahaya Muslim
Editor: Erlinda Sukmasari