Dalam dunia bisnis, mungkin kamu pernah mendengar kata supplier, distributor, ataupun reseller dan mungkin sebagian orang sudah akrab dengan kata-kata tersebut. Meskipun ketiga kata tersebut terdengar familiar, terkadang kita masih sering menyamakan maknanya. Padahal, ketiga hal itu memiliki arti yang berbeda-beda, loh!
Jika kamu berencana membuka usaha, penting untuk kamu menentukan apakah kamu ingin menjadi seorang supplier, distributor, atau reseller. Untuk itu, tentu kamu perlu memahami arti dan perbedaan dari ketiga kata tersebut. Jangan sampai saat ketidaktahuanmu akan pengertian supplier, distributor, dan reseller menghambat perkembangan bisnismu.
Tak ada salahnya kamu memahami perbedaan supplier, distributor, dan reseller di artikel ini. Namun, sebelum membahas perbedaan supplier, distributor, dan reseller, mari simak terlebih dahulu penjelasannya masing-masing.
Supplier
Pada umumnya, supplier merupakan pihak baik perorangan maupun perusahaan yang menjual ataupun memasok sumber daya dalam bentuk bahan baku kepada pihak lain (perusahaan/perorangan) untuk diproses menjadi barang jadi. Selain memasok bahan baku, supplier juga menjual produk mentah maupun barang setengah jadi.
Di dalam rantai suplai produk, supplier memiliki peranan penting, diantaranya:
- Memastikan ketersediaan bahan baku atau bahan mentah kepada pihak yang membutuhkan.
- Memastikan bahan baku yang ada masih dalam keadaan baik saat diterima oleh pihak pembeli.
- Mengatur proses penyimpanan bahan baku sebelum disalurkan ke pihak yang membutuhkan.
- Mengatur pengiriman bahan baku kepada pihak yang membutuhkan dengan tepat waktu.
Berdasarkan produk yang dihasilkan, supplier dibedakan menjadi dua, yaitu supplier produk barang dan supplier produk jasa. Supplier produk barang merupakan supplier yang menyediakan bahan mentah yang digunakan untuk membuat produk berbentuk barang. Disini supplier hanya bertugas untuk menyediakan bahan baku untuk diolah pihak lain menjadi barang jadi. Misalnya, kamu mempunyai perusahaan pembuat meja dan kursi kayu. Perusahaan kamu tentu membutuhkan bahan baku berupa kayu dan yang lainnya agar produksi meja dan kursi kayu dapat berjalan. Oleh karena itu, perusahaanmu mesti menjalin kerja sama dengan supplier yang dapat menyediakan bahan baku tersebut.
Supplier produk jasa merupakan supplier yang menyediakan bahan baku untuk diolah pihak lain menjadi produk jasa yang dapat dijual ke konsumen. Misalnya, kamu memiliki perusahaan jasa keuangan dimana kamu membutuhkan software untuk membantu klien memonitor dan mengelola keuangan perusahaannya. Sebagai supplier jasa, supplier tersebut menyediakan software tersebut sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaanmu.
Distributor
Distributor merupakan pihak baik perorangan maupun instansi yang membeli produk dari produsen dalam jumlah besar untuk disalurkan kembali kepada pengecer ataupun ke konsumen akhir (end user). Di sini distributor berperan sebagai penghubung antara produsen dengan konsumen.
Selain sebagai penghubung antara produsen dengan konsumen, distributor memiliki beberapa tugas, diantaranya:
- Memasarkan produk agar dapat dikenal oleh calon konsumen.
- Memberikan informasi detail terkait produk seperti kualitas, ketersediaan produk serta harga produk sebelum disalurkan ke konsumen.
- Menyortir produk berdasarkan kualitas, kualitas, dan jenis produk.
- Mengangkut produk dan menyimpan produk.
- Membeli produk dari produsen dan menjualnya kembali kepada konsumen dengan harga yang kompetitif.
Berdasarkan proses distribusinya, distributor dapat dibedakan menjadi tiga yaitu distributor barang, distributor jasa, dan distributor perorangan. Distributor barang memasarkan produk berupa barang. Distributor barang membeli barang dari produsen dalam jumlah besar lalu menyalurkannya ke pedagang/konsumen akhir.
Distributor jasa menyalurkan produk dalam bentuk jasa. Biasanya distributor jasa tidak memerlukan perantara dalam menyalurkan produknya. Contohnya, alur distribusi jasa keuangan (bank) kepada nasabah. Distributor perorangan menyalurkan jasa atau produk dari produsen ke distributor pribadi ataupun langsung ke konsumen akhir. Contoh dari distributor perorangan adalah bisnis MLM (Multi Level Marketing).
Reseller
Reseller merupakan sebutan bagi pihak yang menjual barang-barang dari distributor kepada konsumen. Bisnis reseller bisa dikatakan merupakan model bisnis yang mudah karena kamu hanya cukup memasarkan produk yang sudah ada tanpa perlu memproduksinya sendiri. Meski demikian, sama seperti model bisnis yang lain, bisnis reseller memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Jika kamu tertarik terjun ke model bisnis ini, tentu kamu harus memahami cara kerja reseller terlebih dahulu. Berikut cara kerja reseller yang perlu kamu pahami.
- Menentukan produk yang akan dijual.
- Mempersiapkan modal untuk membeli produk dari produsen atau distributor dan juga tempat untuk menyimpan stok barang.
- Bekerja sama dengan produsen atau distributor yang tepat.
- Memasarkan dan menjual produk.
- Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen.
Reseller punya keunggulan tersendiri daripada agen atau makelar, yang mana tidak mendapat upah dari produsen secara langsung. Artinya, reseller mendapat upah dengan harga khusus yang diterapkan untuk mereka. Dengan hal ini reseller akan mendapat upah dari harga yang dipasarkan produsen.
Lalu, apa yang membedakan supplier, distributor, dan reseller?
Supplier menjual bahan baku yang nantinya diolah kembali oleh sebuah pabrik sebelum siap menjadi barang jadi. Yang membedakan supplier dengan distributor yaitu jenis barang yang dijual.
Distributor hanya membeli produk yang sudah jadi atau siap pakai dari produsen dalam jumlah yang besar yang kemudian akan dijual kepada pedagang lain ataupun konsumen akhir. Perantara yang menjual kembali barang dari distributor adalah agen dan reseller.
Reseller mengambil barang untuk dijual kembali langsung ke konsumen. Dibanding dengan distributor dan agen, jumlah produk dan penghasilan yang didapat oleh reseller lebih sedikit.
Sudah siap memulai bisnis?
Kini kamu sudah mengetahui pengertian dan juga perbedaan dari supplier, distributor, dan reseller. Ketiga hal tersebut memiliki cara kerja dan juga kelebihan serta kekurangannya tersendiri. Jika kamu masih bingung menentukan apakah kamu ingin menjadi supplier, distributor, ataupun reseller, coba buat rincian yang jelas kemana kamu akan membawa bisnismu kedepannya. Jika sudah, segera mulai bisnismu sekarang juga.
Jangan lupa ikuti terus inaproduct.com dan dapatkan informasi lainnya terkait bisnis agar wawasanmu semakin meningkat!